Imam syafii berkata, “Kalau engkau
menjumpai ada orang yg menjawab semua pertanyaan yg diajukan maka
yakinlah itu adalah orang bodoh“. Imam Syafi’I juga menceritakan bahwa Imam
malik ketika diajukan 50 pertanyaan tentang agama, beliau hanya menjawab 10
pertanyaan selebihnya Beliau menjawab dengan “Saya tidak tahu”.
Menarik untuk ditelaah, ulama sekelas Imam
Syafi’I yang luas pengetahuan agamanya dan pendiri sebuah mazhab yang besar
pengikutnya mengatakan seperti itu. Saya mencoba menafsirkan apa yang beliau
sampaikan, tentu saja ini bukan tafsiran yang paling benar. “Kalau engkau
menjumpai ada orang yg menjawab semua pertanyaan yg diajukan maka
yakinlah itu adalah orang bodoh” bukan berarti Imam Syafi’I melarang
seseorang menjawab pertanyaan orang lain. Beliau menyampaikan nasehat agar kita
berhati-hati dalam menyampaikan jawaban terutama persoalan agama.
Di zaman sekarang orang sangat mudah
menafsirkan agama, menjawab pertanyaan-pertanyaan orang dengan dalil al-Qur’an
dan Hadist tapi dengan penafsiran dia sendiri tanpa merujuk pendapat para
pendahulu dan dia meyakini itu sebagai kebenaran tunggal. Di TV misalnya ketika
membahas tentang agama, seorang ustad dengan gampang menjawab pertanyaan orang
tanpa berfikir sejenak dan adakalanya jawaban yang diberikan salah.
Ucapan Imam Syafi’I itu sebagai nasehat kepada
kita untuk tidak selalu harus tampil sebagai orang pintar agar mendapat pujian
orang. Kita harus terbiasa rendah hati, di saat tertentu harus berani menjawab,
“Saya Tidak Tahu” terhadap pertanyaan yang kita sendiri ragu dengan jawaban
yang akan diberikan.
Mengikuti akhlak Imam Malik yang pengetahuan
tentang agama tidak diragukan lagi, Beliau terbiasa dengan jawaban “Saya Tidak
Tahu” dan Beliau nyaman dengan jawaban tersebut. Bisa jadi pertanyaan yang
diajukan kepada Imam Malik adalah hal-hal yang berhubungan dengan hakikat yang
Beliau sendiri tidak berani menjawabnya, khawatir jawaban Beliau salah.
Di dalam Tarekat, seorang murid di ajarkan
untuk bertanya dalam hati terhadap apa yang tidak diketahui, kemudian dia
berdzikir memohon jawaban dari Allah SWT. Biasanya aka nada jawaban, baik
berupa bisikan, langsung dari Gurunya atau dari orang lain. Itulah jawaban yang
sebenarnya dia perlukan. Sering kali kita bertanya tentang sesuatu yang tidak
kita perlukan.
Di awal saya berguru, sebagai orang yang telah
terbiasa dengan syariat dan sangat awam tentang tarekat, banyak sekali pertanyaan
yang muncul dalam kepala saya. Saya menganggap orang tarekat itu adalah orang
bodoh yang tidak paham tentang agama, minim dalil-dalil dan tidak berfikir
kritis. Lama hati saya bombing, antara meneruskan berguru atau keluar dari
tarekat. Syukur Alhamdulillah, karunia dari Allah SWT membuka hijab yang paling
halus dalam diri saya yaitu hijab ilmu, merasa pandai tetapi sebenarnya bodoh.
Di
awal berguru, banyak pertanyaan yang saya ajukan langsung kepada Guru, Beliau
hanya menjawab sedikit, selebihnya Beliau menjawab, “Saya Tidak Tahu”. Saya
tersadar bahwa cara saya berguru salah adalah ketika Beliau menjawab pertanyaan
salah dengan mengutip ucapan dari Imam al-Ghazali, “Tidak semua
pertanyaanmu harus ku jawab, biarlah engkau akan tahu sendiri”.
Merkur 937C | FSB-Merkur Moustache with Double
BalasHapusThis septcasino is a classic Merkur งานออนไลน์ 937C shaving kit. 메리트 카지노 Merkur 937C is a beautifully balanced and comfortable razor with a modern design.